Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarolatuh

Jumat, 26 Maret 2010

"etika online"


Bwat temen2 ku semua yang aku sayangi ..... 
 
1). Ingatlah, meskipun kejujuran adalah segalanya, tidak semua orang di Internet melakukan hal tersebut. Jadi, ketika kamu sedang menggunakan Internet atau chatting, berhati-hatilah. Kamu tidak akan pernah tahu ketika ada orang yang mengaku a/s/l (age/sex/location) – nya adalah “19/f/jkt” (baca: umur 19 tahun, female/perempuan, berlokasi di Jakarta) dan bersekolah atau berkuliah di suatu tempat, sebenarnya adalah “40/m/anywhere” dan pengangguran, alias sama sekali bukan orang yang kita bayangkan atau kita imajinasikan.
2). Janganlah mudah terpengaruh dengan data-data pribadi orang lain di Internet yang menarik perhatianmu. Di Internet banyak sekali orang iseng yang berpura-pura menjadi orang lain, entah menjadi lebih muda/tua ataupun mengaku perempuan/lelaki hanya untuk bercanda dan menjahili orang lain, hingga untuk menjebak atau membuat malu orang lain.
Waspadalah dengan siapapun yang ingin tahu terlalu banyak.
3). Tidak ada satupun aturan di dunia yang mengharuskan kamu untuk bercerita jujur tentang jati diri kamu kepada orang lain di Internet. Simpanlah baik-baik informasi tentang nama kamu, usia, alamat rumah, alamat sekolah dan nomor telepon. Jangan pedulikan permintaan dari orang yang baru kamu kenal di Internet. Percayakan pada insting kamu, jika seseorang membuat kamu tidak nyaman, tinggalkan saja.
4). Curahkan perasaanmu pada sahabatmu. Jika kamu berencana bertemu dengan seseorang yang kamu kenal di Internet, ajaklah sahabatmu atau orang yang kamu percaya untuk menemanimu. Mintalah juga agar orang yang akan kamu temui tersebut untuk mengajak temannya. Mungkin ini kedengarannya aneh, tetapi ini sesungguhnya adalah cara yang jitu untuk keamananmu.
5). Pastikan agar sahabatmu di dunia nyata mengetahui apa yang tengah kamu pikirkan atau lakukan. Bahkan jika kamu ada masalah, baik terhadap keluarga, sekolah maupun pacar, ceritakanlah pada sahabat atau orang yang kamu percaya di kehidupan nyata, bukan yang hanya kamu kenal di Internet. Bercerita kepada sahabatmu di kehidupan nyata jauh lebih baik dan lebih terpercaya daripada seseorang asing yang kamu kenal di sebuah chat room.
6). Jika kamu menerima kiriman e-mail, file ataupun gambar-gambar yang isinya mencurigakan dari seseorang yang kamu tidak kenal dan kamu tidak percaya, langsung hapus saja kiriman-kiriman tersebut. Perlakukan kiriman tersebut seperti layaknya sebuah e-mail sampah. Kamu bisa mendapatkan rugi yang besar hanya gara-gara mempercayai seseorang yang sama sekali belum pernah kamu temui atau kenali.
7). Hal tersebut juga berlaku pada link atau URL yang tampak mencurigakan. Janganlah kamu meng-klik apapun yang tidak kamu yakini sumbernya dan keamanannya, walaupun dengan alasan sekedar ingin mencari jawab atas rasa keingin-tahuanmu.
8) . Jauhi chat room atau mailing-list yang isinya provokatif ataupun berisi hal-hal negatif lainnya. Jangan mudah terperdaya rayuan-rayuan seseorang di Internet yang mencoba mempengaruhi kamu agar menjadikannya seorang teman sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari.
9). Jangan pula mudah terpancing dengan provokasi seseorang yang memanas-manasi kamu untuk bertengkar di Internet. Jika kamu mencoba-coba mencari masalah di Internet, kamu akan mendapatkannya, dan segala sesuatunya akan lepas kendali secara cepat. Kerugianlah yang akhirnya akan kamu dapatkan.

semoga tulisan ini bermanfaat........amin
.......by cah katroxs..& ndesit....puolllll
ojo di guyu...tnan kie....!!!!!

Selasa, 23 Maret 2010


WANITA SHOLECHAH IDAMAN SETIAP PRIA



 

                                     KEKAYAAN YANG HAKIKI

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar

Alhamdulillaahirabbil 'aalamiin, Allahuma shalli 'ala Muhammad wa'ala aalihi washahbihii ajmai'iin. Saudaraku yang budiman, kekayaan seseorang itu tidak terletak pada uangnya tetapi terletak pada bathinnya.

*)“ Hendaknya membelanjakan setiap orang kaya menurut kekayaannya ialah mereka yang telah sampai kepada Alloh dan orang yang terbatas rejekinya yaitu orang sedang berjalan menuju kepada Alloh, orang yang telah sampai kepada Alloh karena mereka telah terlepas dari kurungan melihat kepada sesuatu selain Alloh ke alam tauhid maka luaslah pandangan mereka, maka mereka berbuat di alam mereka lebih leluasa sebaliknya orang yang masih merangkak-rangkak di dalam ilmu dan paham yang terbatas mereka inipun mengeluarkan sekedarnya”

*) Dari Kitab Al Hikam Syekh Ibnu Ataillah

Saudaraku, orang yang kaya itu bisa dilihat dari sedikitnya kebutuhan karena kalau orang sedikit kebutuhannya sehingga senang menafkahkan kekayaannya itulah orang yang kaya harta , tapi kalau orang memiliki uang dan lebih sibuk disembunyikan dalam tabungannya sebenarnya dia termasuk miskin karena dia takut berkurang rejekinya. Pahamilah, makin banyak takut kekurangan akan membuat semakin miskin,padahal orang yang kaya tidak pernah takut kekurangan.

Orang yang paling kaya hakiki adalah orang yang yakin kepada jaminan Alloh sehingga dia ringan untuk bershadaqah, karena shadaqah tidak akan mengurangi harta tetapi justru akan menambah. Jadi jangan melihat kekayaan orang dari apa yang dimilikinya tapi lihatlah kekayaan orang dari apa yang bisa dinafkahkannya.

Kekayaan lain adalah ilmu, orang yang kaya dengan ilmu dia akan leluasa mengajari ilmu. Dia akan mencari ilmu yang kemudian dia sampaikan kepada orang lain sesudah dia amalkan. Tapi ada juga orang yang memiliki ilmu kemudian dia kikir dan tidak mau memberikan kepada yang lain, orang seperti ini sebetulnya bukan termasuk orang yang berilmu.

Ciri keilmuan seseorang adalah kalau dengan ilmunya dia makin lapang dan semakin dekat dengan Alloh dan makin gemar memberikan ilmunya bagai cahaya matahari yang tidak pernah merasa rugi dengan mengeluarkan cahayanya.

Kekayaan seorang ahli makrifat adalah kekayaan dengan mengenal Alloh dengan baik , dan dia kaya dengan pengenalan akan kebesaran dan Keagungan Alloh. Seorang ahli makrifat akan sangat leluasa menjelaskan siapa Alloh, dan tidak semua orang dapat menjelaskan Alloh bahkan ada orang yang untuk menyebut Alloh saja tidak sanggup, paling tinggi dia hanya berani menyebut Tuhan , Yang di Atas ,atau Dia Yang Maha Kuasa, semuanya terasa begitu berat sekali karena dia memang miskin dalam keyakinan kepada Alloh.

Saudaraku, orang yang miskin akan keyakinan sulit sekali untuk memberikan ketenangan pada istrinya, kepada anaknya, dan dia sendiri tidak memiliki sumber ketenangan itu. Orang yang jauh dari Alloh dia selalu gelisah dan tidak bisa menenangkan keluarganya , karena apa yang akan dia tenangkan ? dia sendiri saja tidak memiliki sumber ketenangan.

Makanya orang yang sudah kenal dan akrab dengan Alloh dirinya akan memiliki ketenangan yang melimpah kepada dirinya , akibatnya dia bisa menenangkan banyak orang di sekitarnya.Misalnya ; ketika wajahnya bersikap tenang saja sudah membuat orang lain tenang menatapnya.

Orang yang sudah mengenal Alloh sekujur tubuhnya memiliki ketenangan yang luar biasa dan dia kaya sekali untuk mendistribusikan ketenangannya kepada oranglain, kaya untuk mendistribusikan hartanya karena dia tidak takut miskin, kaya untuk mendistribusikan ilmunya, tenaganya dan pikirannya. Inilah orang yang kaya hakiki.

Orang yang leluasa sekali untuk mendoakan orang lain, senang menolong orang lain dan tidak pernah berat untuk menyenangkan orang lain serta menghormati orang, itulah orang yang kaya hakiki. Karena ada orang yang miskin dengan penghargaan , itu terlihat dari sikapnya yang dimanapun ingin selalu dihargai dan dihormati, ingin dibedakan , ingin dispesialkan dan kalau tidak dihargai dia malah sakit hati,dan itu semua menandakan kemiskinannya karena sebenanya dia belum berharga.

Bagi seorang yang makrifat kepada Alloh, dia kaya karena dia tidak membutuhkan apapun dan dari siapapun kecuali dari Alloh semata. Sehingga hidupnya tenang dan mantap , tidak menjilat, tidak meminta-minta , tidak menggadaikan dirinya. Mungkin rumahnya sederhana tapi bathinnya megah , mungkin uangnya sedikit tapi bathinnya kaya, mungkin tanahnya sempit tapi hatinya lapang , mungkin tubuhnya mungil tapi jiwanya besar. Dan inilah kekayaan hakiki.

Saudaraku yang budiman, jangan sampai mengganggap melimpahnya kekayaan sebagai karunia Alloh yang memuliakan kita, karena belum tentu karena adakalanya berbentuk istidraj namanya, yaitu ; oleh Alloh diberi tapi hanya menambah kerugian dan kesesatan. Waspadalah saudaraku, kekayaan sesungguhnya adalah kekayaan pada bathin kita.